Selasa, 30 Juli 2019

DOSA MEMBUNUH HATIMU SECARA PERLAHAN

Oleh: Wahyuni (Komusdept SPTM 2017)

Muhasabah (Introspeksi Diri)

Saatnya diri untuk bercermin. Menengok seberapa kotor wajah karena terpaan debu kehidupan. Saatnya, menimbang diri dengan  penuh kejernihan. Allah Swt berfirman yang artinya :

"Muhasabah (Introspeksi Diri)"

Saatnya diri untuk bercermin. Menengok seberapa kotor wajah karena terpaan debu kehidupan. Saatnya, menimbang diri dengan  penuh kejernihan. Allah Swt berfirman yang artinya :

_" Sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwa itu, dan sungguh merugi orang yang mengotorinya."_

Resapilah Bahwa Diri Terlalu Banyak Dosa

Di antara bentuk kelalaian yang paling fatal adalah merasa tidak punya dosa. Yang kerap terbayang selalu pada kebaikan yang pernah dilakukan. Dari sinilah seseorang bisa terjebak pada memudah - mudahkan kesalahan. Bahkan, bisa menjurus pada kesombongan. " saya orang yang paling baik. Pasti masuk surga !"

Manusia bukan makhluk tanpa khilaf dan dosa. Selalu saja ada lupa, ketika ruhani dan jasad berjalan tidak seimbang, di situlah berbagai kealpaan terjadi. Saat itulah, pengawasan terhadap nafsu menjadi lemah.

Sebagaimana manusia yang lain, seorang muslim pun punya nafsu. Bedanya, nafsu orang yang beriman lebih terkendali dan terawat. Namun kelengahan bisa memberikan peluang buat nafsu untuk tampil dominan dan seorang hamba Allah pun melakukan dosa.

Dosa bagi seorang mukmin bagaikan kotoran busuk. Dan shalat serta istighfar adalah di antara pencuci. Khilaf buat hamba Allah seperti mata air yang tersumbat, dan zikrullah adalah pengangkat sumbat. Ketika zikrullah terlantun dan tersiram dalam hati, air jernih pun mengalir, menyegarkan wadah hati yang pernah kering.

Rasulullah Saw. Men-tamtsil-kan dosa seperti noktah hitam. Jika bertaubat, noktah hitam tersebut akan terhapuskan. Namun jika dibiarkan, akan terus bertambah hitam di dalam hati dan membuat hati menjadi keras serta sulit untuk menerima kebaikan, nasihat dan hidayah Allah Swt.

_Jika kegersangan hatimu akibat dosa-dosa, maka tinggalkanlah perbuatan dosa itu. Dalam hati kita, tak ada perkara yang lebih pahit daripada kegersangan dosa di atas dosa_ Sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwa itu, dan sungguh merugi orang yang mengotorinya."

10.10 | 76 Tahun Indonesia, Apakah Sudah Merdeka Se-utuhnya ?

  Assalamualaikum warahmatullah Wabarakatuh Sobat   Al-Hijrah Salam Sejahtera dan Salam Sehat untuk Kita semua   Di Tahun 1945, Tepa...